Selasa, 13 Maret 2012

ADAT SOPAN SANTUN DALAM PERGAULAN


Dalam pergaulan adat sopan santun sangat diperlukan, meskipun di jaman modern seperti sekarng ini. kita akan merasa sedih dan prihatin apabila anak muda jaman sekarang sudah tidak memperhatikan adat sopan santun dalam bergaul, bersikap, berbicara dan bertindak sepertinya sudah merasa sesuai dengan kemajuan jaman dan tidak melihat apakah itu pantas dan cocok dengan adat bangsa Indonesia, kita bisa merasakan sangat banyak perubahan adat, seperti dalam buku adat sopan santun karangan Chailan Sjamsoe Datoe Toemenggoeng, yang sudah terbit dari sejak tahun 1949. meskipun buku tersebut diterbitkan berpuluh-puluh tahun yang lalu tapi isi dari buku tersebut masih relevan dan baik jika dilakukan atau diterapkan dijaman sekarang dan sesuai dengan adat dan budaya di Indonesia, sebagai satu contoh adat sopan santun yang ada dibuku tersebut adalah adat sopan santun dalam bersahabat, kita sebagai mahluk sosial pasti akan berinteraksi dengan orang-orang. Karena dalam kehidupan persahabatan sangat diperlukan sehubungan dengan tidak ada seorangpun yang ingin hidup sepi dan menyendiri.
Namun demikian dalam bersahabatpun ada adat istiadatnya karena jika dalam persahabatan mempunyai sifat lain dimuka lain dibelakang atau apabila kita tidak mempunyai sifat-sifat atau adat istiadat dalam bersahabat maka persahabatan itu lambat laun akan pecah dan hancur. Persahabatan harus mempunyai sifat jujur dan bijaksana, kenapa harus jujur dan bijaksana karena dengan dua sifat ini jika dijabarkan sudah dapat mencakup semua adat dan sopan santun dalam bersahabat.
Bijaksana dalam bersahabat dapat diartikan dengan jelas dan luas, orang yang bijaksana akan berusaha menutupi malu seseorang pada saat aibnya diketahui orang dan akan mengindarkan orang dari malu atau aib. Sikap bijaksana tidak bisa dibuat-buat, karena sikap bijaksana muncul dari hati yang bersih dan perasaan kemanusiaan, perasaan kemanusiaan akan mencegah seseorang mengeluarkan perkataan atau perbuatan yang akan menyinggung hati dan perasaan orang lain. Orang yang bijaksana tidak akan melukai hati sahabatnya baik dengan perkataan atau tingkah laku.
Orang yang bersahabat tentu akan menjaga ucapannya meskipun hubungannya sudah sangat erat, sebagai contoh : perkataan seorang sahabat tidaklah sopan jika suatu saat menelepon langsung mengatakan "ada apa?"..., tentu hal ini akan meninggalkan kesan bahwa sahabat yang menelpon pasti ada keperluan padahal belum tentu setiap menelpon akan membicarakan masalah keperluan, bisa saja sahabat tersebut hanya menanyakan kabar karena sudah lama tidak bertemu dll. 
Adakalanya kitapun perlu memperingati kepada seorang sahabat, misalnya jika sahabat kita mempunyai tabiat atau sifat yang kurang baik. Pakailah kebijaksanaan waktu menegurnya supaya ia tidak merasa bahwa ia diberi pelajaran seolah-olah ia anak kecil.
Dengan sahabat karib tentu pergaulan kita akan sangat erat dan dekat, akan tetapi apakah bolehkah kita bebas atau leluasa dalam segala-galanya?...TIDAK, meskipun pergaulan kita sangat erat hendaknya tetap ada batasnya, janganlah kelakuan kita yang kasar dan buruk diperlihatkan kepada sahabat, karena hal itu seewaktu-waktu akan menyinggung perasaannya dan rasa segan atau hormat akan lenyap. Dijagalah supaya tidak melampau batas dimanapun dan kapanpun. Jangan mengobral segala isi hati dan segala tabiat kepada orang lain supaya ia tidak jemu dan bosan, ingatlah bahwa "lukisan akan tampak lebih bagus/manis kalau dilihat dari jauh, karena kalau dilihat dari dekat maka akan kelihatan betul kekurangan dan kesalahan pada lukisan itu"
Demikian pula dengan kejujuran dalam bersahabat sangat diperlukan, tetapi sungguhpun kejujuran demikian perlu, namun kejujuranpun mesti ada batasnya, sehingga berbohong sedikit perlu kita lakukan ketika kita harus menjaga dan melindungi seorang sahabat, dengan alasan jika berterus terang akan berakibat buruk.
Tetapi kadang-kadang kejujuran atau keterusterangan ini seringkali disalahgunakan, bukan karena didorong oleh sifat jujur tapi karena ingin melukai hati seseorang atau menimbulkan rasa cemas.
Anak muda jaman sekarang acap kali berkata jujur dan terusterang, dengan dasar jujur dan berani, tetapi sebetulnya ia berbuat demikian adalah kurang pandai dalam menimbang perasaan orang lain, dalam hal ini patutlah ditiru orang-orang tua kita, karena dalam pergaulan banyak menyembunyikan perasaan hingga kadang-kadang kita anggap ia kurang jujur. Terkadang orang tua kita memuji sesuatu bukan pada tempatnya dan mengatakan senang atau suka padahal kenyataannya sebaliknya, tidak jujur seperti ini diperlukan juga dalam aturan pergaulan, karena dengan sifat ini dapat dipelihara persahabatan yang abadi.

Senin, 05 Maret 2012

Siapa saya sekarang?...

Apa yang membuat kita menjadi lebih peka terhadap kondisi atau lingkungan?...berbagai kondisi dan peristiwa yang kita alami menuntut kita untuk berubah dan membuat kita dapat menjadi sosok yang lain dari sebelumnya, biasanya perubahan pribadi seperti ini banyak dipengaruhi oleh peristiwa yang kita alami. misalnya peristiwa menyedihkan, menyenangkan, menakutkan dll, sehingga kita sadari atau tidak telah berubah menjadi sosok yang berbeda, seiring dengan perubahan tersebut ada berbagai macam dampak yang diakibatkan berbagai peristiwa tersebut, tergantung pada peristiwa apa yang kita alami dan bagaimana kita menyikapi dalam menghadapi peristiwa tersebut, pada umumnya perubahan yang mencolok sekali apabila kita mengalami peristiwa yang menyedihkan, tidak menyenangkan atau menakutkan, umumnya pengalaman yang menyedihkan atau menakutkan akan menjadikan kita lebih dewasa dalam berfikir dan bertindak, pendewasaan diri juga bisa timbul diakibatkan oleh banyaknya pengalaman.
Selain pengalaman, pendewasaan diri juga dapat ditimbulkan oleh lingkungan, kita bisa menjadi peka terhadap kondisi dan lingkungan bisa diakibatkan dengan melihat, menyaksikan, atau mendengar peristiwa dan kondisi yang dialami oleh orang lain.
Berbagai macam dampak yang ditimbulkan dari melihat atau mendengar informasi dapat menyebabkan kita berubah, apalagi informasi sekarang ini sudah sedemikian bebas, sehingga apapun dapat kita ketahui tanpa harus bersusah payah mencari informasi.
Dari sedemikian banyak pengaruh yang kita terima dari informasi dan pengalaman peristiwa apapun kita harus dapat dengan bijak menyikapi setiap peristiwa tersebut, bijak dalam mendengar, bijak dalam melihat dan bijak dalam menentukan sikap apa yang kita ambil, dengan demikian sikap berfikir dengan jernih dan bertindak dengan bijak akan bisa kita lakukan untuk menyikapi semua peristiwa.
Dari uraian diatas dapat kita ambil sisi positif dalam menyikapi setiap peristiwa yang kita alami dengan bijak dan harapan dengan banyaknya informasi yang kita lihat, kita dengar ataupun peristiwa yang kita alami, kita akan dapat menganalisa, menimbang, menyimpulkan dan bertindak dengan bijak, sehingga akan mendewasakan kita dalam berfikir dan bertindak dan kita akan semakin baik dan baik lagi dalam menjalani kehidupan.
Marilah kita senantiasa berusaha menebarkan energi positif yang ditimbulkan dari semua fikiran, ucapan, perbuatan, tindakan dan tingkah laku kita yang positif. Dengan senantiasa menyebarkan energi positif maka kita akan dapat merasakan menjadi siapa saya sekarang?....

Minggu, 04 Maret 2012

KNALPOT “jahil”


Terkadang kita tidak mengerti dengan maksud dan tujuan orang yang “memodifikasi”  dan merubah posisi knalpot motornya sehingga mengarah persis ke wajah pengendara motor yang ada di belakangnya, sehingga pengendara motor yg berada persis dibelakang terkena semburan asap yang keluar dari kenalpot, apalagi jika pemilik motor berkanlpot jahil tersebut menggas motornya, sungguh kesal rasanya jika kita kebetulan berada dibelakang motor itu dan dalam keadaan macet, sedangkan Bandung sekarang ini sudah menjadi “langganan Macet” karena dengan semakin banyaknya pemilik kendaraan bermotor yang rata-rata setiap orang dalam satu rumah memiliki 1 atau lebih kendaraan bermotor. Apa Mereka yang menggunakan knalpot jahil tersebut bisa dikategorikan sebagai egois, karena mereka tidak memikirkan apalagi merasakan kesalnya orang yang terkena semburan asap, padahal kalau mereka sendiri yang mengalami semburan asap dari knalpot yang langsung mengenai wajah apa rasanya?. Kemudian apa mereka tidak merasa berdosa dengan menyemburkan asap ke wajah orang yang ada dibelakangnya sehingga harus mengalami hal seperti itu bahkan dari semburan asapnya bisa membuat orang sakit, atau mungkin ada kepuasan tersendiri dengan merasa bahwa “motor-motor gue, gimana gue donk”
Kecendrungan orang-orang jaman sekarang sudah tipis rasa saling menghargai dan menghormati sesama manusia, sehingga memodifikasi motorpun harus bisa mencelakai orang. Mengapa sekarang orang lebih banyak ketidakpeduliannya dibanding dengan kepedulian dan kesadaran diri.
Marilah kita sama-sama berusaha menyadari hal-hal seperti itu, karena telah menggangu kenyamanan orang lain dan lingkungan seyogyanya agar menjadi perhatian kita bersama, alangkah baiknya kalau kita mulai menjadi “DARLING” (sadar lingkungan ) bagi bumi kita ini dan bisa santun dalam berkendaraan, toh kalau lingkungan kita nyaman hatipun akan tentram betull???....semoga...

Kamis, 16 Februari 2012

Masih Betah?.....

Sejenak saya akan mengajak anda turut mengamati keseharian seorang lelaki yang sudah tua yang memasuki usia 76 tahun, dari raut wajahnya yang sudah keriput tapi masih menyimpan semangat untuk melaksanakan shalat 5 waktu di Mesjid lengkap dengan shalat sunat rawatib dan tahiyatul masjid, setiap malam dia selalu bangun menyempatkan diri shalat tahajud, pagi hari disongsongnya dengan shalat dhuha, setiap waktu luangnya dia selalu menyempatkan diri untuk membaca Al-Qur'an, dia sudah tidak tertarik dan menginginkan lagi makan makanan apa yang paling enak yang ada di dunia ini, pakaian yang bagus, rumah mewah yang nyaman atau mobil mewah yang mengkilat, dia sudah tidak berminat lagi untuk mencari hiburan atau sekedar bersenda gurau atau berbincang-bincang membicarakan hal yang tidak penting,....sepertinya dia sudah tidak betah lagi hidup di dunia ini
Bahkan jauh-jauh hari dia sudah menyiapkan tempat mandi yang dia buat dan dirancang khusus untuk mandi terakhirnya menuju pertemuannya dengan sang Khaliq, dia juga sudah mempersiapkan kain kafan, kapas,bahkan sarung tangan untuk dipergunakan orang yang akan memandiknnya kelak...
setiap kali saat mendengar atau melihat orang meninggal dipanggil yang Kuasa, dia selalu bergumam "mungkin saatku akan segera tiba, Ya Rabb..tempatkanlah aku di tempatmu yang paling istimewa, ajaklah aku ke tempat mulia di sisiMU"
Sedih rasanya mendengar setiap perkatannya seolah dia tidak memperdulikan lagi orang yang akan ditinggalkannya, tetapi kita patut bersyukur dan mencontoh apa yang selalu dilakuknnya...
apakah kita akan dapat mencontoh yang dilakukannya mulai dari saat ini atau menunggu seperti bapak tua hingga usia kita memasuki 76 tahun?....semoga kita dapat mengambil suri tauladan bapak tua itu dan mencontoh apa yang dilakukannya, selagi kita masih muda dan mampu...amiinn